Photobucket

Senin, 22 Juni 2009

Problematika dan solusi Dalam Pendidikan Anak Dini Usia (PlayGroup)


oleh: Ida Mukarromah



Anak dini usia adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan unik. Anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), daya pikir, daya cipta, bahasa dan komunikasi, yang tercakup dalam kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) atau kecerdasan agama atau religius (RQ) sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Masa ini merupakan masa unik dalam kehidupan anak-anak, karena merupakan masa pertumbuhan yang paling hebat dan sekaligus paling sibuk (Abdurrahman Mas’ud,).
Pentingnya pendidikan pada tahun-tahun awal kehidupan seseorang sudah di akui sejak zaman plato. Sejak seorang bayi lahir, sel-sel otaknya berkembang secara luar biasa dengan membuat sambungan-sambungan antarsel. Proses inilah yang mungkin membentuk pengalaman yang akan dibawa seumur hidupnya. Segala stimulasi membuat percabangan otak anak menjadi lebih banyak dan daerah kortikal otak lebih tebal. Akibatnya anak menjadi lebih trampil, perkembangan bahasanya cepat, dan koordinasi inderanya lebih baik. Sebaliknya jika tidak mendapatkan stimulasi akan menyebabkan musnahnya sambungan dan pencabangan itu. Sehingga menurut Ali Nugraha tidak ada masa yang lebih potensial untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan belajar anak, selain dimulai sejak usia dini, khususnya balita.

Menurut Dr. Harry Chugani ; kita mungkin tidak dapat berbuat banyak untuk mengubah apa yang terjadi sebelum anak dilahirkan, tetapi kita dapat mengubah apa yang terjadi sesudah ia lahir.
PlayGroup atau kelompok bermain adalah suatu lembaga yang dikelolah untuk membantu menumbuh kembangkan semua aspek yang ada pada anak dini usia. Tempat ini biasanya menjadi alternative orangtua yang sibuk kerja atau tidak mempunyai waktu untuk mengasuh anaknya (sekitar 3-4 tahun). Di tempat ini mereka menitipkan anak-anaknya dengan berbagai harapan dapat membantu tumbuh kembangnya dengan baik. Akan tetapi dalam lapangan masih banyak sekali masalah dan kekurangan yang dihadapinya, terutama yang lembaga yang belum professional. Masalah-masalah itu antara lain ;asalah Tenaga Pendidik/Pengasuh, Orangtua

Adapun masalah-masalah tersebut serta solusinya menurut kami adalah ;
1. Masalah Tenaga Pendidik.
Pendidik yang tidak berkompenten akan menjadi masalah di dalam melaksanakan atau membantu tugas-tugas perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini, hal ini bisa disebabkan pendidikannya yang tidak sesuai bidangnya ditambah tidak memiliki ketrampilan mendidik anak usia dini. Ini bisa diusahakan dengan mengikutkan mereka berbagai pelatihan-pelatihan yang dapat mendukung profesinya atau disekolahkan yang sesuai dengan profesinya “pendidik anak dini usia’ dan kedepan dalam menerima tenaga pendidik harus selektif sesuai kualifikasi pendidikan guru PADU agar dapat membantu tugas perkembangan dan pertumbuhan anak dilembaganya.

2. Masalah Kurikulum
Kurikulum adalah salah satu pijakan atau pedoman suatu lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan yang dilakukan. Dengan kurikulum yang sesuai kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan anak dini usia maka akan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Kurikulum Kelompok bermain atau Playgroup yang ada masih merupakan penyederhanaan dari kurikulum TK, belum ada kurikulum yang baku. hal ini kadang tidak sesuai dengan kemampuan ataupun usia anak playgroup. Untuk itu pembelajaran disesuaikan dengan kondisi, kemampuan anak agar dapat membantu perkembangan anak dengan optimal.Guru tetap membuat rancangan pembelajaran dengan menyediakan sumber dan materi belajar yang mengasah kreativitas anak sebagai proses belajar dari pengalaman anak itu sendiri.

3. Orangtua
Banyak para orangtua yang belum mengerti tugas perkembangan anak usia dini, sehingga sering terjadi anak menjadi korban keinginan orangtua seperti ingin anaknya bisa membaca dan sebagainya.Untuk ini kita harus memberikan pengertian kepada orangtua tentang tugas perkembangan anak usia dini. Hal ini bisa dengan shering langsung ataupun mendatangkan nara sumber yang ahli .

4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang kurang memadai, terbatas dapat menghambat perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini. Di tambah lagi kurangnya aspek bermain, anak diberikan pelajaran seperti anak TK sehingga anak menjadi bosan dan tidak kreatif karena kurang menarik bagi mereka. Fasilitas juga penting dapat mengembangkan kreatifitas dan semangat belajar anak. Hal ini dapat di atasi dengan meningkatkan kreatifitas pendidiknya atau mendayagunakan tenaga pendidik yang ada dahulu, seperti menata setting kelas atau halaman , membuatt alat-alat peraga (maianan) dari bahan yang ada atau guru sering mengajak anak bermain yang menyenangkan sehingga kekurangan sarana dan prasarana tidak terlalu menghambat perkembangan dan pertumbuhan anak.
Masalah lain yang biasanya timbul adalah kurang dikembangkannya pengembangan aspek sosial emosional anak serta kurang perhatian orangtua terhadap hasil perkembangan yang diperolehnya di taman bermain.

Posting Komentar

Activitas


About This Blog

santai

  © Blogger template AutumnFall by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP